Total Tayangan Halaman

chiclet from feed burner

Senin, 28 Februari 2011

wanita yang haji sendirian

WANITA BERHAJI – BEPERGIAN HARUS ADA MUHRIMNYA :

Hadits tentang syarat wanita jika melaksanakan Ibadah Haji/ bepergian :

Tidak dibolehkan bagi seorang wanita yang ber-iman kepada ALLAH dan hari kiamat bepergian sejauh tiga malam (hari) kecuali bersama muhrimnya (HR. Muslim)

Semoga bermanfaat

Hadits diambil dari kitab : HADITS SHAHIH AL JAMIUS SHAHIH BUKHARI MUSLIM karangan Hussein Bahreisj. ©

Tawakkal yang salah

INNALILLAHI WA INNA ILAHI RAAJI’UUN…..

Dia hanya bisa mengucapkan Innalillahi wa inna ilahi raaji’uun…..ketika sepasang sandalnya yang lenyap entah kemana.

Hal ini dialami dan diceritakan langsung kepada saya ketika kawan saya usai mengerjakan ibadah Haji di tanah suci, sebagai ‘oleh-oleh’ katanya.

Siang itu cuaca di sekitar Masjidil Haram sedikit berawan, namun panasnya masih terasa. Sementara itu sudah banyak jama’ah haji dari berbagai pelosok negeri berdatangan sehingga masjidil haram terasa sesak oleh jama’ah.
Teman saya melangkahkan kaki menuju pintu gerbang masjidil haram, dan dilihatnya begitu banyak sandal sepatu terompah dan semacamnya tergeletak di depan pintu masuk. Ada juga yang dibungkus plastik, tas kecil, atau sekedar ditutup koran. Teman sayapun bergumam dalam hati : “sudah! biarin saja sandal ini saya taruh disini, kalau Allah menghendaki hilang biarlah hilang, kalau masih rejekiku tentu tidak akan hilang.”
Sang temanku itupun segera menaruh sandalnya yang baru dibelinya itu begitu saja dilantai, namun betapa terkejutnya dia, karena baru melangkah sekitar 3 s/d 4 langkah, ia mencoba menengok ke tempat sandalnya ditaruh, ternyata sandal itu sudah tidak ada ditempat. Ia mencoba kembali dan meneliti ke tempat saldalnya tadi, barangkali mungkin ‘terselip’ diantara beberapa sandal yang berserakan. Kira kira 10 menit, temanku mulai yakin bahwa sandalnya benar benar telah lenyap entah kemana. Ia hanya bergumam :
“Innalillahi wa inna ilaihi raajiuun……”
Temanku tak habis berpikir, kenapa sandal itu begitu cepatnya hilang, padahal baru sekitar 5 – 10 detik saja.
Ia baru sadar jika dirinya salah. Ia telah berbuat sombong mendahului kehendak Allah tanpa ber-tawakkal kepada-Nya.
Tawakkal itu diibaratkan oleh Rasulullah SAW sebagai berikut : “ikatlah onta kamu, lalu bertawakkal-lah kepada Allah.”
Rupanya disini kesalahan Teman saya itu, ia tidak berusaha ‘meng-aman-kan sandalnya terlebih dahulu, tapi ia sudah ‘sok tawakkal’

Inilah gambaran tentang tawakkal kepada Allah, jadi lakukan segi pengamanan dulu, baru kita bertawakkal. jika memang masih ada berarti masih rejeki kita, tapi jika hilang, maka itu memang sudah kehendak Allah. Wallahu-a’lam

Sekian semoga bermanfaat.

AgungIchwanto,
dari tanahsuci-gresik

Pahala Anak Kecil berhaji

PAHALA DARI ANAK KITA YANG MELAKUKAN HAJI :

Hadits tentang pahala dari anak kita yang melakukan haji :

Seorang Ibu mengangkat anaknya (yang masih kecil) dengan berkata : “Ya Rasulullah, bolehkah anak ini berhaji?”, lalu Rasulullah SAW menjawab : “Ya, dan bagi kamu akan mendapat pahala.” (HR. Muslim dari Ibnu Abbas ra)

semoga bermanfaat,

Hadits diambil dari kitab : HADITS SHAHIH AL JAMIUS SHAHIH BUKHARI MUSLIM karangan Hussein Bahreisj. ©

Hukum Melakukan Haji untuk orang lain


HUKUM MELAKUKAN HAJI UNTUK ORANG LAIN

Adapun dasar diperbolehkannya melakukan haji untuk orang lain adalah hadits ini :

Seorang wanita dari suku Khats’am berkata : “Ya Rasulullah, seseungguhnya kewajiban dari ALLAH terhadap hamba-Nya untuk berhaji telah mewajibkan pula terhadap ayahku yang tua renta, yang tidak bisa duduk dengan baik diatas kendaraannya, bolehkah aku berhaji untuknya? Rasulullah SAW menjawab : ‘ya’ (HR Muslim)

Semoga bermanfaat, amin

Hadits diambil dari kitab : HADITS SHAHIH AL JAMIUS SHAHIH BUKHARI MUSLIM karangan Hussein Bahreisj. ©

Kamis, 24 Februari 2011

MINA

Mina
 
Mina merupakan lokasi di Tanah Haram Makkah (Tanah yang diharamkan bagi orang selain Muslim). Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal disini sehari semalam sehingga dapat melakukan sholat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah. Amalan seperti ini dilakukan Rasulullah SAW saat berhaji dan hukumnya sunnah. Artinya tanggal 9 Dzulhijah sebelum ke Arafah, tidak wajib bermalam di Mina.
Jamaah haji datang lagi ke Mina setelah selesai melaksanakan Wukuf di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi karena para jamaah haji akan melempar jumroh. Di Mina ini, pada malam hari tidur dan pada siang hari melempar jumroh. Yaitu tanggal 10,11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji yang melaksanakan Nafar Awal atau tanggal 10,11,12,13 dzulhijah bagi jamaah yang melaksanakan Nafar Tsani.Untuk tanggal di atas, amalan bermalam dan melempar jumroh merupakan amalan wajib haji (yang jika tidak dilakukan, harus membayar dam atau denda).
Pada hari-hari biasa di Mina kosong tidak berpenduduk, walaupun terlihat bangunan permanen. Namun pada tanggal 10 Dzulhijah dan beberapa hari sebelumnya dipadati para jamaah haji.
Tanah di Mina tidak boleh dimiliki oleh perorangan, yang boleh adalah menempati untuk keperluan ibadah saja.Sesuai dengan riwayat isteri nabi, Aisyah , “Ya Rasullullah SAW, perlukah kami buatkan di Mina untuk anda berteduh?” , rasul menjawab ,”Jangan, sesungguhnya Mina adalah tempat duduk orang yang lebih dahulu datang”.
Tempat atau lokasi melempar jumroh terdapat di Mina, yaitu Jumrah Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah Ula.
Mina juga merupakan tempat atau lokasi penyembelihan binatang kurban. Di Mina ada mesjid Khaif, merupakan masjid dimana Rasulullah SAW melakukan shalat dan khutbah ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah Haji.
http://umrahhajigratis.com/tempat-bersejarah/mina

KEAJAIBAN DI MASJIDIL HARAM - MINTA MATI DI TANAH SUCI

KEAJAIBAN DI MASJIDIL HARAM │ MINTA MATI DI TANAH SUCI

Tentang keajaiban di Masjidil Haram ini sudah banyak yang membuktikannya dengan kepala sendiri, salah satunya kisah nyata dari Bapak Drs. H. Slamet Prayitno, seorang pegawai di Pemkot Surabaya yang telah melaksanakan Ibadah Hajinya bersama istrinya Ibu Nurul Azizah sekitar 4 tahun silam untuk embarkasi Surabaya.

KEAJAIBAN DI MASJIDIL HARAM │ MINTA MATI DI TANAH SUCI

Jauh sebelum keberangkatan beliau ke tanah suci, beliau sudah bercita-cita MINTA MATI atau ‘Diwafatkan Allah di Madinah Al Munawaroh. Sebuah keinginan yang luar biasa, namun ALLAH rupanya tidak menghendaki demikian.

Malam seusai beliau melaksanakan berbagai kegiatan ibadah di Masjidil Haram, beliau langsung menuju tempat peraduan untuk istirahat melepas penat yang melekat. Di tengah tidurnya, secara tiba tiba saja suhu tubuhnya panas bukan main. Ia gelibakan bagai seekor cacing yang terpanggang api. Sang istri sudah berusaha membangunkannya, namun Pak Slamet ini sepertinya sekarat, ia berteriak teriak : “jangan!!! jangan!!! saya tidak mau mati disini,,,, tidaaakkk!!!,,,,tidaaakkk!!!,,,,,,saya tidak mau mati disini!!!.....saya tidak mau mati disini…!!!....saya hanya mau mati kalau mati di Madinah……!!!” begitu seterusnya ia berteriak teriak sambil memegangi lehernya yang seolah ada yang mencekiknya. Dan sang istripun semakin kebingungan, ia berusaha memanggil jama’ah lain untuk menolong suaminya yang sekarat itu. Namun tidak menghasilkan sesuatu yang dapat merubah keadaan. Pak Slamet terus berteriak teriak. Namun sekita setengah jam kemudian Pak slamet terlihat mulai sadar, ia pun terbangun dan langsung minta air kepada istrinya.
“air…air…air….” buru buru Ibu Nurul memberikan air minum.
Setelah air itu diminumnya, Pak Slamet masih minta air lagi sampai beberapa gelas. Akhirnya sang istri bertanya : “kamu ini ada apa Mas?!...kok berteriak teriak seperti orang kesurupan..?!” tanya istrinya cemas.
Pak Slamet tidak segera menjawabnya. Ia masih berusaha menenangkan pikirannya.
“Saya mau mati Dik!”
“Kamu jangan ngomong macam macam ach!!”
“Ya! rasanya tadi aku didatangi oleh seseorang…..aku tidak tahu….apa itu setan atau malaikat, …..tapi tidak mungkin setan, sebab ini di tanah suci,,,,,”
“terus…?”
“orang tadi mau mencekik leherku,,,, katanya ini sesuai dengan permintaan kamu.”
“permintaan apa mas?”
Pak slamet menghela nafas panjang dan berat.
“saya pernah memohon kepada Allah agar diwafatkan di Madinah, tapi orang dalam mimpiku tadi mau mencabut nafasku di sini, aku tidak mau, aku tidak mau mati disini, aku mau mati di Madinah,,,sebab di madinah maqam para syuhada”
 “istighfar Mas…..istighfar……., kenapa harus meminta mati disini??!!....kalau kamu mati bagaimana dengan anak anak kita? anak anak kan masih perlu Bapak, kasihan anak anak nanti…..sudah istighfar…istighfar…istighfar Mas….”kata istrinya berusaha mengingatkan Pak Slamet.
“ya……saya khilaf……astaghfirullah al adzim….ampunilah hambamu ini Ya Alllah…..”gumam Pak Slamet dan tak lama panas tubuhnya mulai berangsur normal.

Itulah satu kisah nyata tentang keajaiban di sekitar Masjidil Haram yang dialami dan dikisahkan sendiri oleh beliau dihadapan saya sebagai oleh oleh dari menjalankan rukun hajinya. Insya Allah ke depan saya akan tulis lagi cerita tentang keajaiban di Masjidil Haram yang lain.
Sekian, semoga yang sedikit ini bisa dijadikan ‘cermin’ bagi kita yang hendak melaksanakan ibadah haji, jika ada yang keliru itu karena mungkin saya lupa menyebut tempat yang dimaksud Pak Slamet itu, apa di madinah atau makkah atau tempat lain.

Semoga Allah senantiasa meringankan setiap langkah kita didalam menuju ridho-Nya, amin.

Wassalamu’alaikum wr wb

AgungIchwanto,
Tanahsuci-Gresik.



24/02/2011 at 22.18  GMT (+8)

JIKA SUDAH KEHENDAK ALLAH, APAPUN BISA TERJADI

JIKA SUDAH KEHENDAK ALLAH, APAPUN  BISA TERJADI
Assalamu’alaikum wr. wb. atas izin Allah Jika sudah kehendak Allah apapun bisa terjadi sebagaimana topik artikel saya kali ini.

Peristiwa yang berkaitan dengan judul “jika sudah kehendak Allah, apapun bisa terjadi” ini adalah pernah dialami teman kakak saya yang menunaikan rukun Haji ke tanah suci Makkah Al Mukaromah tahun 2009 untuk embarkasi Surabaya.

Sebut saja namanya : Si Darno, sekarang lebih senang dipanggil Haji atau Kaji dari pada cuma dipanggil Darno saja. Jika dipanggil dengan sebutan No, atau Darno ia memilih tidak menjawab panggilan itu, namun jika dipanggil Ji atau wak kaji, kontan ia akan merespon dengan girang.

Sewaktu di Masjidil Haram, Si Darno ini berusaha mengamalkan ilmu sedekah yang diperoleh dari seorang ustadz di kampungnya. Ustadz itu mengatakan : jika kamu ingin kaya sepulang kamu dari beribadah haji, kamu harus banyak bersedekah, terutama nanti di sekitar Masjidil Haram akan banyak peminta minta, tapi dengan catatan kamu harus melakukannya dengan Ihlas Lillahi Ta’ala. Nah memang sudah menjadi karakter si Darno, bila ia punya maksud, ia pasti akan berusaha semampunya. akhirnya iapun mempersiapkan uang untuk sedekah yang ditaruh di kantung gamis yang dipakainya. Saku yang sebelah kiri dia isi dengan uang receh, saku yang sebelah kanan dia simpan uang besar.

Dan sungguh benar apa kata Pak Ustadz itu, sewaktu Si Darno berjalan bersama jama’ah lainnya menuju Masjidil Haram untuk melaksanakan sholat arbain, tiba tiba ia dikerubuti beberapa orang yang minta-minta, dengan sangat tergopoh gopohnya, tanpa sadar ia segera menarik uang yang ada di saku kirinya, maksudnya mau bersedekah dengan uang uang receh yang memang dikhususkan bagi peminta-minta. Anehnya, sewaktu ia menarik uang dari saku kirinya itu, ia dapati uang yang keluar adalah uang besar, yang sedianya untuk berbelanja nanti. Si Darno buru buru mengembalikan uang besar itu ke sakunya lagi. Kali ini ia mengambil uang dari saku sebelah kanannya, dan eh…..ternyata uang yang ia tarik juga uang besar, Si Darno kelimpungan jadinya,,,,kemana ini uang receh yang aku persiapkan sejak berangkat tadi ya??,,,,,Darno bergumam dalam hati, namun para peminta itu mulai tidak sabar. Akhirnya, karena tergopoh gopoh tadi si Darno dengan ‘sangat terpaksa’ merelakan uang besarnya tadi untuk sedekah.
Rupanya sedekah si Darno ini ia lakukan karena terpaksa, ia bersedekah dengan sedikit perasaan ‘menyesal’.

Sesampainya di hotel tempat ia istirahat, ia menceritakan semua kejadian yang baru dialaminya itu kepada teman teman satu maktabnya. Semua yang mendengar cerita si Darno terkekeh kekeh,,,,,,dasar kamu memang pelit No.,,,,sedekah itu yang ihlas,,,,,ambil aja uang yang ada di saku atau dompetmu itu, jika yang kamu ambil itu kebetulan yang besar, ya berikan saja apa yang sudah ter-ambil itu…..insya ALLAH kamu akan diganti yang lebih baik oleh ALLAH.

dan jika ditelusur ke belakang, ternyata di Indonesia, si Darno ini terkenal sebagai orang yang pelit. Ia hanya mau memberi sedekah kepada orang lain dengan sedekah yang sedikit sekali. Seringkali jika ada kotak infaq yang berjalan di depannya, saat sholat Jumat, ia hanya sedekah uang koin saja.

Jika sudah di Masjidil Haram, apapun yang kita kerjakan, baik oleh hati kita maupun oleh fisik kita, akan memperoleh balasan langsung.

Itulah gambaran jika sudah kehendak Allah, apapun bisa terjadi. Sampai saat ini juga bila wak kaji Darno ditanya kemana ‘lenyapnya’ uang receh yang ia siapkan untuk peminta minta itu, wak kaji Darno tidak bisa menjawabnya. Kok tiba tiba saja semua uang di saku kiri dan kanannya hanya terisi uang besar besar. Kemana uang recehnya ya??? Wallahu a’lam. Hanya Allah yang bisa menjawabnya. atau,,,coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang-nya Ebiet G. Ade, he he he….(Just Joke, only)

Sekian dulu, mari persiapkan diri kita sebelum berangkat menunaikan Ibadah Haji/ Umrah ke Tanah Suci Makkah Al Mukarramah. Dan semoga Allah senantiasa meringankan setiap langkah kita didalam menuju ridho-Nya, amin.

Wassalamu’alaikum wr. wb.
dari tanahsuci, gresik.
AgungIchwanto.


HAJI DAN KEUTAMAANNYA

Ibadah Haji Keutamaannya

Ibadah Haji Keutamaannya

Inilah Ibadah sebagai perintah terakhir melengkapi rukun Islam, ibadah terbesar sepanjang sejarah hidup manusia, Ibadah yang sangat dirindukan umat Islam, yang miskin berusaha keras agar bisa segera menunaikan dengan berbagai cara dan daya, yang kaya yang sudah berhaji rindu untuk kembali,,,,,,,,masih adakah umat Islam yang tidak rindu kesana?????

Ada beberapa keutamaan Ibadah Haji, diantaranya (*)

1.               Setiap langkah dari rumah orang yang berniat menunaikan Ibadah Haji, dosa dosa tubuhnya rontok seperti rontoknya daun kering dari pohonnya, begitu juga umrah.
2.               Ketika sudah sampai di Dzul Hulaifah, mandi sunah Ihram, maka semua dosanya disucikan.
3.               Dan ketika niat berpakaian ihram, maka Allah memperbaharui kebaikannya.
4.               Dan ketika membaca : “Labbaikallohumma Labbaik” maka akan disambut dengan ucapan : “Labbaika wasa’daika asma’u kalaamaka wa andhuru ilaika” artinya : “AKU mendengar bacaanmu dan memperhatikan kamu”. (bagaimana rasanya bila ALLAH langsung membalas ucapan kita?? subhanallah,,,,Rindu hamba kepada-MU Ya ALLAH)
5.               Dan ketika sampai di Makkah melakukan Thawaf dan Sa’I, maka dituangkan kebaikan baginya,
6.               Dan ketika wukuf di Arafah dan berdo’a bersama, ALLAH berfirman (artinya) : “Wahai para malaikat dan segenap masyarakat langit, lihatlah para hamba-KU datang dari segenap penjuru jauh, dalam keadaan terurai dan berdebu, harta dan tenaga mereka korbankan demi Kemenangan dan Kemurahanku, AKU memaafkan mereka dari dosa dosanya, seperti bayi baru lahir dari perut ibunya, demikian pula ketika lempar jumrah dan tahalul (bercukur), serta thawaf ‘ifadah, maka diserukan dari bawah ‘Arasy ‘Kembalilah kalian, segala dosa telah diampuni bagi kalian, dan perbaharuilah amal perbuatan kalian.”
7.         Rasulullah SAW bersabda : “Rumah (Ka’bah) ini sengaja dibangun untuk menebus dosa dosa umatku, sedang Hajar Aswad asalnya adalah batu permata dari surga, bersinar seperti matahari ketika diawal turunnya, tetapi berubah hitam akibat sentuhan tangan kaum musyrikin.”
8.               Rasulullah SAW bersabda : “setan tidak pernah merasa sangat rendah, sangat hina, sangat lemah disertai dengan perasaan mendongkol seperti di hari Arafah, kecuali karena ia melihat turunnya rahmat dan ampunan ALLAH terhadap dosa dosa besar, demikian pula ketika perang Badar.”
9.               Didalam batu Hajar Aswad inilah, pengakuan ke-iman-an seseorang disaksikan dan dicatat didalamnya. Firman Allah yang artinya : “Ketika Tuhanmu mengambil janji anak Adam sewaktu mereka dikeluarkan dari punggung mereka dan dipersaksikan kepada mereka “bukankah aku ini Tuhan kalian?” jawab mereka “benar!” -pengakuan mereka dicatat dan dimasukkan di Hajar Aswad, maka ia memegang amanat ALLAH, dan dijadikan saksi bagi setiap orang yang pernah menyentuhnya kelak di hari kiamat-.”
10.         Rasulullah SAW. bersabda : “Sholat di masjidku, (pahalanya) sama dengan sholat 1.000 kali di masjid lainnya.”
11.         Diriwayat yang lain Rasulullah SAW. bersabda : “Sholat di masjidku ini lebih utama 10.000 kali dari pada sholat di masjid lain, kecuali di Masjidil Haram, dan sholat di Masjidil Haram lebih utama 100.000 kali dari pada sholat di masjid lain, dan sholat ketika perang sabil lebih utama 200.000 kali dibanding sholat di masjid lain.”

Ada beberapa orang yang sudah dianggap melaksanakan Ibadah haji yang akan dimasukkan Surga, yaitu :

1.      Orang yang sudah berniat / berpesan melaksanakan ibadah Haji.
2.      Orang yang menunaikan Ibadah Haji
3.      Orang yang men-support ibadah haji orang lain/ membiayai, atau meng-haji-kan orang

Rindu hati ini ingin bertemu Ka’bah
Rindu hati ini ingin menghadap-Mu Ya ALLAH,
Rindu 100 % hati ini ingin mencium Hajar Aswad,
Namun,
Yang hamba punya hanyalah setetes tangis rindu kangen ingin segera ‘memeluk’-MU,
Tunjukkan kepada hamba,,,, jalan jalan-Mu yang terbaik,
karena kuyakin, hanya dengan pertolongan-MU
Rindu hamba akan terobati

·        Kepada para guruku, aku mohon maaf dan bantu kami dengan do’a-do’a mustajabnya
·        Kepada Ibuku, aku mohon maaf dan restui kami, Ibu
·        Kepada Ayahku (Haji M. Isngadi) yang sudah ‘pergi lebih dulu’, semoga semua amal kebajikan dan amal jariyah (yang tidak dapat aku sebutkan satu persatu karena saking banyaknya) diterima dan mendapat balasan yang lebih baik dari ALLAH SWT
·        Kepada sahabatku semua, maafkan aku dan mohon bantuan do’a / support agar aku dapat segera mengobati rinduku, rindu bertemu ka’bah, rindu ‘bertemu’ ALLAH, rindu ‘bertemu’ Rasulullah SAW.

Sedikit dari saya, semoga bermanfaat dan menjadikan keinginan ber-haji kalian semakin membara. Dan semoga ALLAH senantiasa meringankan setiap langkah kita didala menuju ridho-NYA, amin.

Wassalam,
AgungIchwanto,
Tanahsuci, gresik

--

(*) artikel disarikan dari kitab Tanbihul-ghafilin karangan Al FAqih Abu Laits Samarqandi yang sudah diterjemahkan oleh Abu Imam Taqyuddin, halaman 484 s/d 488